Kamis, 03 Januari 2013

Budidaya Kentang

Sumber: Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP) Bengkulu
1.  Penyiapan lahan 
  • Pengolahan tanah secara minimum yaitu dengan sekali pembajakan atau pencangkulan untuk menggemburkan tanah dan menimbun gulma.
2Varietas 
  • Varietas Bromo. 
  • Kebutuhan benih 40 kg/ha. 
3.  Penanaman 
  • Secara tugal dengan jarak tanam 40 x 20 cm (2-3 benih per lubang tanam). Pemupukan dan penambahan ame-lioran 
  • Urea 50 kg, SP36 75 kg, KCl 25 kg, pupuk kandang 250 kg dan Dolomit 2590 kg/ha. 
  • Semua pupuk dan amelioran diaplikasikan pada saat tanam secara beralur (5-10 cm dari lubang tanam). 
4.  Pengendalian hama dan penyakit 
  • Hama lalat bibit (Agromyza sp.) dilakukan pencegahan dengan mengaplikasikan insektisida Karbofuran seperti Furadan 3G atau Curater 3G sebanyak 9 kg/ha. 
  • Hama perusak daun (Lamprosema indicate, Plusia chalcites, Phaedonia inclusia) dan perusak polong (Etiella zinkenella) dikendalikan dengan insektisida cair seperti Cymbush 50 EC atau Matador 25 EC. 
  • Penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit layu bakteri dan dikendalikan secara preventif dengan penggunaan benih yang tidak terinfeksi. 
5. Pengendalian gulma 
  • Gulma dikendalikan dua kali secara manual, yaitu pada umur 21 dan 35 hari setelah tanam (HST) melalui kegiatan penyiangan dan pembumbunan. 
6.  Panen 
  • Bila 95% polong telah berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, batang dan daun telah kering, serta kadar air biji pada kisaran 15-18%. 
7.  Pasca panen 
  • Brangkasan yang telah dipanen segera dijemur yang selanjutnya dilakukan proses pembijian. Biji dijemur dan dibersihkan hingga kadar airnya kurang dari 14%.