Kamis, 03 Januari 2013

Budidaya Cabe

Sumber: Bulletin Penelitian Hortikultura Balai Penelitian Hortikultura Lembang. 
A   Syarat Tumbuh 
  1. Tanah 
  • Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik. 
  • Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 - 7,0 
  • Tanah tidak becek/ ada genangan air 
  • Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan 
     2.  Iklim
  • Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata. 
  • Suhu udara 16° - 32 ° C 
  • Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam). 
B. Teknik Budidaya 
  1. Persemaian 
  • Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 - 300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 %. 
  • Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa. 
  • Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. 
  • Pertahankan kelembaban tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh 
  • Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk memudahkan penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. 
  • Sebagai koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. 
  • Bibit yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian. 
  • Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari. 
2.  Pengolahan Tanah 
  • Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan pembuatan bedengan. 
  • Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm. 
  • Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha. 
  • Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman bibit. 
3.  Penanaman 
  • Bibit dapat dipindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5 – 7 helai. 
  • Pilih bibit yang tinggi den besarnya seragam. Tanam bibit dengan posisi tegak dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman. 
  • Siram tanaman secukupnya setelah tanam den penyiraman berikutnya dilakukan 2 hari sekali bila tidak ada hujan. 
4.  Pemupukan 
  • Diberikan dengan dosis den aplikasi sebagai berikut: 
  • Pupuk kandang 20 ton / ha. 
  • Aplikasi seminggu sebelum tanam. 
  • Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi. 
  • ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi. 
  • TSP - 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam. 
  • KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi. 
  • Untuk lebih meningkatkan hasil dapat diberikan pupuk pelengkap cair Tress dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah tanam 500 liter /ha. 
5.  Pemeliharaan 
  • Lakukan penyulaman bile ads tanaman yang mati pads pagi/ sore hari. 
  • Pemasangan ajir dapat dilakukan pada saat penanaman atau setelah tanaman setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m. 
  • Siangi pertanaman sebelum dilakukan pemupukan bila terdapat gulma. 
6.  Pengendalian Hama dan Penyakit 
  • Hama dan penyakit yang wereng menyerang tanaman cabe adalah hama kutu, daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan busuk batang. 
  • Untuk Hama Kutu Daun Persik dapat dipakai Curacron , Tohuthion. 
  • Hama ulat Grayak digunakan Methrin, Dimilin dan Atabron 
  • Hama Trips digunakan Nogos, Nuracran, Malathion. 
  • Penyakit Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah digunakan Antracol, Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF. 
7.   Panen 
  • Panenlah cabe, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih belang hitam). 
  • Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai tanaman tidak menghasilkan. 
  • Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.