Kamis, 03 Januari 2013

Budi Daya Tomat

Sumber: Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP) Jambi 
1. Kebutuhan benih 
  • 300-500 g/ha. 
2. Cara membuat benih sendiri 
  • Pilih tomat yang sudah tua (berwarna merah), peram 3 hari dan tomat akan menjadi lunak, kemudian keluarkan bijinya. 
  • Biji yang sudah berlendir selanjutnya difermentasikan selama 3 hari sehingga air dan lendir terpisah, kemudian cuci bersih. 
  • Biji yang telah dijemur sekitar 3 hari setelah kering disimpan atau siap ditanam. 
3. Persiapan bibit dan pembibitan: 
  • Benih direndam dalam air hangat (50%) minimal 6 jam. 
  • Benih ditanam disemaikan di tempat pembibitan atau langsung ditanam dalam pot pisang dengan ukuran 5 cm dan diameter 4 cm yang telah diisi media campuran tanah dan pupuk kandang. Di atasnya ditaburkan Curater untuk mencegah hama tanah. 
  • Bibit siap dipindah ke lapangan sekitar 25 hari (telah berdaun 3-4 helai). 
4. Penyiapan lahan 
  • Tanah diolah sempurna, buat bedengan lebar 100-120 m, tinggi minimal 20 cm. Jarak antarbedengan 50 cm. 
5. Penanaman 
  • Jarak tanam 50-60 x 40-50 cm. Untuk bibit dalam media pot pisang langsung ditanam tanpa dilepas daun pisangnya. Cara ini lebih cocok pada musim kemarau karena tanaman tidak mengalami stres. 
6. Pemupukan 
  • Takaran per hektar: 200 kg urea + 200 kg SP36 + 100 kg KCl 
  • Waktu pemberian: urea dan KCl sebelum atau saat tanam dengan takaran setengahnya. Pupuk susulan (urea dan KCl) umur 25-30 hari setelah tanam. Pupuk SP36 sekaligus saat tanam. 
7. Pemeliharaan 
  • Tanaman tomat mudah rebah sehingga perlu dipasang lanjaran dengan tinggi tanaman sejauh 5 dan 15 cm pada pemupukan susulan. 
  • Penyiangan dilakukan umur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam. 
  • Penyiraman dilakukan saat curah hujan sangat kurang. 
  • Untuk mengendalikan ulat buah tomat digunakan insektisida Ambush, Metador, dll. 
  • Sedangkan untuk penyakit layu jamur digunakan Dithane, Antracol dll dan untuk layu bakteri digunakan Agrept.